Garut – Polsek Cilawu Polres Garut menerima laporan dari masyarakat bahwa telah terjadi keracunan makanan masal akibat salah satu jajanan tradisional berupa “Sate Jebred”.
Sate jebred/sate kikil merupakan makanan yang diolah dari kulit sapi kemudian disajikan dengan cara ditusuk seperti sate pada umumnya.
Pada hari Senin tanggal 09 Oktober 2023, Bhabinkamtibmas Desa Sukamurni Polsek Cilawu Polres Garut menerima laporan bahwa ada warga Desa binaannya yang meninggal dunia yang diduga akibat keracunan makanan sate jebred/sate kikil.
Atas dasar tersebut Kapolsek Cilawu Kompol M. Duhri mengintruksikan Unit Reskrim Polsek Cilawu dengan Unit Sabhara Polsek Cilawu melakukan investigasi tentang dugaan makanan sate jebred yang mengakibatkan keracunan dan pengecekan korban ke Puskesmas Cilawu serta Klinik Cihideung Cilawu.
Polsek Cilawu Polres Garut menemukan 10 orang korban sedang dirawat dan 1 orang korban meninggal dunia akibat dugaan keracunan di Puskesmas Cilawu, dan di Klinik Cihideung ada 3 orang korban yang sedang dirawat serta 1 orang meninggal dunia.
Menurut keterangan korban dan saksi pada hari Minggu tanggal 08 Oktober 2023 korban membeli makanan sate jebred di Pasar Bojong Loa Desa Sukamaju Kecamatan Cilawu Kabupaten Garut. Korban pun memakan makanan yang ia beli namun setelah beberapa jam kemudian korban mengalami gejala mual dan muntah-muntah. Korban pun dilarikan ke puskesmas dan klinik oleh pihak keluarga untuk diperiksa dan mendapatkan pengobatan.
Polsek Cilawu Polres Garut melanjutkan kegiatan dengan melakukan pengecekan ke salah satu kios di Pasar Bojong Loa, kemudian membawa contoh/sample sate jebred tersebut untuk diserahkan ke tim gerak cepat Dinkes Kabupaten Garut guna pemeriksaan lebih lanjut dan akan dibawa ke Laboratorium Bandung Jawa Barat.
Kapolres Garut AKBP Rohman Yonky Dilatha, S.I.K, M.Si, melalui Kapolsek Cilawu Kompol M.Duhri , S.H, MM, mengatakan 13 orang korban masih dalam perawatan dan 2 orang lainnya meninggal dunia akibat dugaan keracunan makanan sate jebred di Kecamatan Cilawu. Polres Garut akan terus melakukan pemeriksaan untuk menemukan penyebab keracunan masal tersebut.
Posting Komentar